Sabtu, 12 Maret 2011

tradisi lumpur gresik jl.sindujoyo

acara pernikahan di kampung jl.sindujoyo .  , .,
penak kerah vs macan . ,. ,

balai kambang dari laut

acara pernikahan

Tradisi Gresik

Kemarin saya membaca-baca kembali beberapa postingan di blog ini. Ternyata pada postingan perdana, tertanggal 2 April 2007, artinya setahun sudah umur blog ini. Misi blog untuk menjadi salah satu bagian kecil yang bangun kota ini, tentu saja hanya lewat tulisan, rasanya benar-benar terlalu kecil (sedikit) tulisan-tulisan tentang Gresik, kota saya tercinta.
Khasanah budaya Gresik berupa tradisi-tradisi sejarah sangat menarik untuk diketahui. Berikut ini beberapa tradisi sejarah yang yang paling sering diperbincangkan orang untuk dikunjungi.
  • Rebo wekasan
    Sebuah acara unik yang hanya ada di Desa Suci Kecamatan Manyar. Diadakannya setiap hari Rabu terakhir di bulan jawa Sapar setiap tahunnya.
    Hikayatnya, pada masa Sunan Giri di musim kemarau panjang pada hari tersebut telah ditemukan sumber air baru, tentu saja atas petunjuk Sunan Giri dengan “daya linuwihnya”. Rebo wekasan adalah tasyakuran sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan yang telah melimpahkan rahmatNya.
    Namun dalam perkembangannya sekarang, Rebo wekasan lebih mirip perayaan Idul Fitri atau Idul adha. Ada acara silaturahim antar kerabat atau tetangga, banyak orang jualan makanan, pakaian, hingga mainan anak-anak. Acara mirip pasar malam atau pasar senggol karena banyak muda-mudi yang mejeng di sana. Selain warga Kecamatan Manyar, masyarakat Gresik banyak yang berkunjung ke acara ini.
  • Kolak ayam masjid Gumeno
    Setiap tanggal 23 di bulan Ramadhan masyarakat desa Gumeno Kecamatan Manyar di Masjid Jami Gumeno memiliki tradisi memasak kolak ayam, warga menyebutnya “kolek ayam” atau “sanggring”.
    Hikayatnya, Sunan Dalem setelah bekerja keras mendirikan masjid ini jatuh sakit. Setelah berbagai obat tidak mempan, di tengah kebingunan ini Sunan Dalem dengan arif dan bijaksana memerintahkan membawa ayam jago untuk disembelih dan dimasak dengan bumbu buatan beliau untuk dijadikan kolak ayam.
    Anehnya setelah buka puasa bersama dengan menu kolak ayam, Sunan Dalem lantas mengumumkan kalau dirinya sembuh dari sakitnya.
    Di masa sekarang tradisi ini semakin meriah dan tidak lagi menjadi milik warga Gumeno saja. Warga dari luar desa bahkan luar daerah banyak yang datang untuk berbuka puasa dengan makan kolak ayam Gumeno.
  • Malem selawe
    Pada hari ke-24 malam atau menjelang hari keduapuluhlima bulan Ramadhan, banyak peziarah di masjid Giri selain nyekar ke makam Sunan Giri, mereka iktikaf berdiam diri di masjid dan memperbanyak amalan-amalan doa.
    Di sepanjang jalan ke makam Sunan Giri selain barisan panjang peziarah, jalanan dipenuhi dengan pedagang kaki lima.
  • Pasar bandeng
    Biasanya diadakan dua hari menjelang malam takbiran Idul Fitri. Untuk menyambut lebaran idul fitri, di pasar kota Gresik dijual ikan bandeng segar yang baru dientas (diambil) dari tambak. Dari bandeng ukuran sedang hingga bandeng besar atau kawak.
    Khusus bandeng kawak di beri tempat khusus yaitu panggung lelang. Bandeng kawak satu ekor beratnya bisa mencapai 10 kg lebih. Dan karena di lelang maka harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
  • Haul ulama-ulama besar
    Di Gresik banyak sekali acara peringatan hari meninggalnya ulama-ulama besar. Atau lebih dikenal dengan haul, dan lidah orang Gresik banyak yang menyebut dengan “khol”.
    Dari yang saya tahu, haul ulama-ulama besar yang banyak didatangi warga antara lain Haul Kyai Qomaruddin Bungah dan Haul Kanjeng Sepuh Sidayu. Namun sayang saya belum mengetahui tanggal peringatan haulnya.
    Dan haul-haul ulama besar Gresik lainnya juga masih banyak dengan lokasi yang berbeda pula.